MAKALAH
“Origami Dan Makrame (Simpul-Simpul)”
Dosen
Pengampu : Pak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 10
NO
|
NAMA
|
NPM
|
1.
|
Lawinda
Jeffry Pradana
|
14186206277
|
2.
|
Sinta
Khoiriyah S
|
14186206305
|
3.
|
Hadi
Purwanto
|
14186206306
|
4.
|
Kiki
Kurnia S
|
14186206307
|
5.
|
Sinta
Malharina
|
14186206319
|
TAHUN AJARAN 2015 / 2016
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jl.
Mayor sujadi timur no.7 tulungagung,
telp
(0355)321426 kode pos 66221
TULUNGAGUNG
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan
banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan
ini, dengan tulis ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orangtua kami, Bapak atau Ibu dosen dan teman-teman yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil
untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku
penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para pembaca.
Amin.
Tulungagung, 25 Oktober 2015
Kelompok 10
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR
.................................................................................... ii
DAFTAR ISI
.................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
A. Pengertian Origami ........................................................................ 2
B. Sejarah Origami di Jepang .............................................................. 2
C. Tokoh dan Seniman Origami .......................................................... 4
D. Perkembangan Origami di
Indonesia ............................................. 5
E. Manfaat Origami ............................................................................ 6
F. Jenis-Jenis Origami ......................................................................... 7
G. Bahan dan Alat Untuk Membuat
Origami ..................................... 9
H. Cara Membuat Seni Origami .......................................................... 11
I. Pengertian Makrame ....................................................................... 15
J. Simpul-Simpul Dasar Pada
Makrame .............................................. 15
K. Cara Pembuatan Seni Makrame ...................................................... 18
BAB III PENUTUP ........................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................... 21
LAMPIRAN
..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................... 23
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Origami merupakan seni
melipat kertas, yang terkenal berasal dari dan berkembang di Jepang. Sebagai
hobi origami memang terlihat sepele, tapi jika dilihat sebagai sesuatu yang
mendidik, origami akan bermakna sangat besar
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu seni origami ?
2. Apa
itu seni makrame ?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui Apa itu seni origami
2. Untuk
mengetahui Bagaimana cara pembuatan seni
origami
3. Untuk
mengetahui Apa itu seni makrame
4. Untuk
mengetahui Bagaimanakah cara pembuatan
seni makrame
BAB
II
PEMBAHASAN
ORIGAMI
2.1
Pengertian
Origami
Origami (折り紙),
dari ori yang berarti “lipat”, dan kami yang berarti “kertas” merupakan seni
tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang
modern.
Origami adalah
sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas
atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu
hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Secara umum
untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan
origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara
kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang
sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali
tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan
sebagainya.
2.1.1
Sejarah
Origami di Jepang
Origami
merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas
mula diperkenalkan pada abad pertama 1 di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang
Tiongkok dikasih yang bernama Ts’ai Lun. Pembuatan kertas dari potongan kecil
tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas.
Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok
adalah tongkang Tiongkok dan kotak.
Pada abad ke-6,
cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada
tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (Zaman Asuka), seorang biksu
Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea)
datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta. Kemudian seni
ini berkembang mula-mula pada zaman Muromachi (1333-1568) dan kemudian pada Zaman
Edo (1603–1868). Karena harganya yang sangat mahal pada masa itu, penggunaannya
terbatas hanya pada kegiatan-kegiatan seremonial seperti untuk Noshi. Terpisah
dari itu, berkembang pula kesenian melipat kertas di Eropa, yang disebarkan
dari Mesir dan Mesopotamia ke Spanyol pada abad ke-16 dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa barat. Sebuah karya origami tradisional berbentuk bangau. Untuk
waktu yang lama, model-model yang dikenal hanya terbatas pada model-model
tradisional seperti bangau di Jepang dan pajarita di Spanyol. Akira Yoshizawa (1911–2005)
membuat inovasi dengan menciptakan model-model baru yang kemudian membawa
perubahan besar dalam perkembangan origami. Beliau menciptakan sebuah sistem
penggambaran sistemastis (yang disebut diagram)) untuk menunjukkan
langkah-langkah pelipatan suatu model yang dapat disebarluaskan dan dipahami
oleh banyak pihak. Sistem ini adalah dasar dari Sistem Yoshizawa-Randlett yang
sekarang lazim digunakan untuk instruksi lipat model origami.
Origami pun
menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas
lokal Jepang yang disebut Washi. Washi (和紙,
Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional
di Jepang. Dibandingkan kertas produksi mesin, serat dalam washi lebih panjang
sehingga washi bisa dibuat lebih tipis, namun tahan lama, tidak cepat lusuh
atau sobek. Origami merupakan kesenian tradisional dari Jepang.
Produksi washi
sering tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di
Jepang, washi digunakan dalam berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti
Origami, Shodō dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama
Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan,
bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior
rumah dan pelapis pintu dorong. Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang
kertas sehingga uang kertas yang terkenal kuat dan tidak mudah lusuh
2.1.2
Tokoh
dan Seniman Origami
Seorang pembuat
origami biasa disebut sebagai paperfolder (pelipat kertas). Para pelipat kertas
ini bisa merupakan suatu kumpulan orang-orang dari berbagai latar belakang yang
sangat berbeda seperti, seniman, ilmuwan atau juga para pecinta
sepertiibu-ibu/orang dewasa, anak-anak, dan remaja. Bahkan para pendidik hingga
ahli terapi. Pada umumnya, orang menganggap origami adalah oleh, dan, untuk
anak-anak, atau sebagai pelatihan keterampilan. Akan tetapi, akhir-akhir ini
origami telah menjadi populer sebagai sebuah bentuk hobi bagi orang dewasa.
Maka dari itu, kegunaan origami tidak hanya sebagai seni keterampilan atau
untuk membuat mainan dari kertas saja. Origami pun memiliki banyak
kegunaan/fungsi bagi kehidupan masyarakat Jepang.
Dewasa ini seni
origami sudah berkembang semakin maju dan banyak seniman origami bermunculan.
Origami yang diciptakan oleh kalangan seniman ini benar benar sangat indah
bercita rasa seni yang sangat tinggi. Susah untuk dipercayai bahwa banyak
bentuk yang bisa diciptakan oleh selembar kertas utuh tanpa memotong ataupun
menggunakan perekat namun hanya mengandalkan lipatan saja. Salah satu seniman
origami paling terkenal saat ini adalah Satoshi Kamiya yang mampu membuat
berbagai bentuk origami sulit hanya dari selembar kertas dan sekali lagi tanpa
memotongnya sama sekali. Karya origami berbentuk seekor naga menurunya adalah
yang paling sulit karena membutuhkan waktu sampai beberapa bulan untuk
mengerjakannya. Karya sejenis juga banyak dijumpai namun banyak diantaranya
yang dibuat bukan dari satu lembar kertas utuh jadi tingkat kesulitannya tentu
saja berbeda.
Berikut ada beberapa tokoh dan
seniman origami, antara lain :
1.
Tokoh
Origami:
Tomoko Fuse ,Robert J.Lang ,Akira
Yozhizawa ,Kusho Uchiyama ,Ihara Saikaku, dan lain-lain.
2.
Seniman
Origami:
Chris Palmer ,Eric Gjerde ,Polly Verity
,Joel Cooper ,Christine Edison ,Ray Schamp ,Roberto Gretter ,Goran Konjevod
,Cristiane Bettens, dan lain-lain
2.1.3
Perkembangan Origami di Indonesia
Di Indonesia
sendiri origami bisa dikatakan memiliki ruang khusus bagi penggemarnya. Sejak
di Play Group hingga taman kanak-kanak (TK), pelajaran keterampilan melipat
kertas sudah diajarkan, mulai dari melipat kertas menjadi kipas, bunga, sampai
hewan. Tapi beranjak dewasa, seni keterampilan itu tidak lagi dipelajari di
sekolah, lambat laun orang mulai melupakan seni lipat ini. Namun diluaran, seni
melipat kertas justru berkembang pesat, bahkan menjadi nilai tersendiri yang
bernilai seni.
Seni melipat
kertas yang sangat populer di negeri sakura ini, merujuk pada seni melipat
kertas menjadi suatu bentuk atau gambaran tertentu. Bentuk yang dimaksud bisa
berupa hewan, tumbuhan, ataupun benda tertentu. Dalam membuat origami
dibutuhkan ketelitian, kesabaran, dan ketekunan.
Anda bisa
menciptakan berbagai bentuk sesuai keinginan melalui teknik origami. Seni
origami sangat menyenangkan. Tidak hanya anak-anak, kaum muda dan orangtua pun
banyak yang menyukai kegiatan ini. Hal itu membuat origami sebagai salah satu
seni kerajinan tangan yang berkembang cepat di dunia. Selain menyenangkan,
kegiatan ini memiliki banyak manfaat lain, di
antaranya dapat meningkatkan kreativitas dan motorik halus anak.
Pasalnya, membuat origami membutuhkan ketelitian dan imajinasi sehingga saraf
otak akan bekerja dengan baik. Tentu saja, dampaknya akan positif bagi
perkembangan otak.
2.1.4
Manfaat Origami
Manfaat apa yang akan didapat saat belajar origami secara
konsisten adalah:
a.
Anda akan semakin akrab dengan
konsep-konsep dan istilah-istilah Matematika geometri, karena pada saat bunda
atau sorang guru menerangkan origami akan sering menggunakan
istilah matematika geometri contohnya : garis, titik, perpotongan 2 buah garis,
titik pusat, segitiga, dll.
b.
Bermain origami akan
meningkatkan keterampilan motorik halus ananda , menekan kertas dengan
ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk melatih motorik halus ananda.
c.
Meningkatkan dan memahami pentingnya
akurasi, saat membuat model origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau
lebih kertas, hal ini membuat ananda belajar mengenai ukuran dan bentuk yang
diinginkan serta keakuratannya.
d.
Meningkatkan citra diri dan bakat
ananda.
e.
Saat bermain origami ananda
akan terbiasa Belajar mengikuti instruksi yang runut.
f.
Mengembangkan pemikiran logis
g.
Bermain origami secara
konsisten juga merupakan latihan berkonsentrasi, membuat sebuah model origami
tentu saja membutuhkan konsentrasi,dan hal ini dapat dijadikan sebagai ajang
latihan untuk memperpanjang rentang konsentrasi seorang anak, dengan syarat
origaminya dilakukan secara kontinyu dan model yang diberikan bertahap dari
yang paling mudah yang dapat dikerjakan oleh ananda lalu terus ditingkatkan
sesuai kemampuanya.
h.
Meningkatkan persepsi visual dan spasial
i.
Mendapatkan untuk tahu lebih banyak
tentang hewan dan lingkungan mereka, ha ini karena bentuk origami yang dibuat
dapat dililih oleh kita dan dapat dijadikan sebagai media pengenalan hewan dan
lingkungan ananda.
j.
Memperkuat ikatan emosi antara orang tua
dan anak, bermain origami disertai komunikasi yang menyenangkan ini akan
membangun ikatan yang sungguh baik antara anak dan orang tua atau guru dan
murid.
2.1.5
Jenis - Jenis Origami
Mengenai masalah jenis origami, origami dikenal
memiliki dua jenis model yaitu model tradisional dan model orisinal atau dapat
disebut juga dengan model modern. Model tradisional merupakan model yang
umum/populer dan biasanya tidak dikenal lagi siapa yang mendesain pertama
kalinya. Meski jumlahnya banyak sekali,biasanya model tradisional ini merupakan
bentuk-bentuk lama. Sementara model orisinal merupakan karya-karya kontemporer
buatan masing-masing para pelipat kertas dan dicantumkan namanya sebagai hak
cipta mereka.
Untuk
model atau bentuk tradisional, model yang sangat melekat dan terkenal bagi
masyarakat Jepang, antara lain:
A. Tsuru (burung bangau)
Burung
bangau memiliki sifat yang kuat, manis, cantik, dan mempunyai suara yang
istimewa sehingga orang Jepang sangat menghargai arti pentingnya burung bangau
ini. Oleh karena itu, bentuk tsuru atau burung bangau merupakan bentuk origami paling tradisional dan paling indah dan
berkembang menjadi subjek favorit dari origami.
Menurut
Meghan Krane dalam Wijaya (skripsi 2010:4-5) bentuk burung bangau pun dipilih
sebagai subjek kebudayaan Jepang yang sangat berharga. Ada bermacam-macam versi
bahwa burung bangau mempunyai arti dapat membawakan kehormatan, kesetiaan yang
abadi, bahkan ada yang mengartikan bahwa pasangan pengantin akan selalu abadi
tanpa berpisah. Simbol burung bangau ini banyak digunakan orang Jepang sebagai
bahan lambing dan merupakan tema pada seni kerja yang terkenal. Oleh karena
burung bangau disebut sebagai burung keagungan atau burung kemuliaan, dimana
dapat dijadikan teman dalam kehidupan dan akan sangat setia pada pendamping
hidupnya.
Menurut
legenda yang ada di Jepang, mengatakan bahwa barang siapa yang melipat 1000
bangau kertas (senbazuru) maka harapannya akan
terpenuhi/dikabulkan, ataupun dapat menyembuhkan penyakit.
B. Katashiro
Bentuk
katashiro ini telah dipergunakan pada masa kuno dalam upacara-upacara Shinto di
Kuil Ise. Katashiro adalah representasi simbolik seorang dewa yang terbuat dari
guntingan kertas khusus yang disebut jingo yoshi (kertas
kuil). Bekas-bekas katashiro masih dapat dilihat dalam guntingan berbentuk
manusia yang kini dipergunakan dalam berbagai upacara penyucian dan dalam
guntingan berbentuk boneka yang dipamerkan dalam festival boneka di bulan
Maret.
Sedangkan
untuk model/bentuk modern
Perkembangan origami modern dipelopori oleh Akira Yoshizawa pada tahun 1950-an. Akira
mempelopori origami modern dengan
membuat origami dengan mengambil berbagai model realistik
dari binatang, benda atau bentuk-bentuk dekoratif.
Model origami ini berbeda dengan origami tradisional Jepang yang telah ada
sebelumnya Berbagai jenis bahan baik kertas atau material lembaran dipergunakan
dan origami modern tidak sekedar melipat tetapi
juga melibatkan teknik menggunting, merekatkan atau menjepit kertas.
Jenis-jenis origami modern yang ada saat ini, antara lain:
A. Origami Pureland
Gaya
pureland dikembangkan oleh John Smith dengan tujuan memudahkan para pemula
dalam membuat suatu model origami. Pada
origami, gaya pureland terdapat persyaratan unik bahwa dalam setiap langkah
hanya dibolehkan sekali melipat. Maka, lipatan yang digunakan hanyalah lipatan
gunung dan lipatan lembah.
B. Origami Modular
Pada
origami modular, dari setiap lembar kertas dibentuk menjadi sebuah modul.
Seluruh modul selanjutnya disatukan dengan cara direkatkan atau dijepit menjadi
suatu bentuk model tertentu, seperti binatang, bangunan atau bunga.
C. Origami Teknis
Berbeda
dengan gaya origami lainnya yang banyak
didasarkan pada cara coba-coba melipat agar menghasilkan suatu bentuk tertentu,
pembuatan origami teknis (origami sekkei) diawali dengan mengkaji secara
matematis bentuk-bentuk bidang yang diperlukan dari
model yang akan dibuat lalu membuat pola dari jejak lipatan yang
harus dibuat pada kertas.
2.1.6
Bahan dan Alat Untuk Membuat Origami
Namanya saja seni melipat kertas,
bahan yang paling dibutuhkan tentu saja kertas itu sendiri. Bahkan, aslinya
memang hanya dari selembar kertas tanpa tambahan bahan atau alat apapun.
Standar karakteristik kertas agar mudah dan enak dilipat-lipat yaitu yang tipis
namun kuat. Sebaiknya bukan kertas yang tebal (semacam karton tebal), atau
terlalu lentur (seperti kertas tisu) karena itu akan menyulitkan.
Biasanya kertas yang digunakan
untuk origami berwarna-warni. Warna umumnya hanya ada
pada satu sisi sementara sisi lainnya putih polos. Akan tetapi, pada
perkembangannya menjadi bermacam-macam, seperti berwarna pada kedua sisi atau
bercorak/berpola sehingga semakin menarik
Jenis-jenis
kertas yang biasa digunakan untuk membuat origami pada
saat ini antara lain:
A.
Kami adalah kertas berbentuk bujur
sangkar ukuran 2,5 cm hingga 25 cm, dengan satu sisi berwarna dan sisi lainnya
berwarna putih. Sisi yang berwarna ada yang berwarna gradasi, dua warna atau
bermotif. Kami menyerupai
kertas marmer yang kita kenal.
B.
Washi adalah kertas tradisional yang umum digunakan untuk
membuat
origami di Jepang. Kertas washi lebih
tebal dan kuat dari kertas biasa, sangat menarik serta sangat mahal
Kertas washi ini aslinya dipakai untuk pembatas ruang
rumah tradisional di Jepang. Dimana menurut sejarahnya, sejak dahulu orang
Jepang mempelajari cara untuk menggunakan serat kulit kayu dari semak belukar
seperti kozo dan gampi untuk
membuat kertas yang tipis tetapi kuat. Kertas tersebut digunakan di rumah-rumah
untuk pintu geser fusuma dan pembatas byobu. Selembar kertas yang kuat diperlukan untuk hal
ini, sehingga pabrik-pabrik mengembangkan teknik untuk menempatkan serat-serat
tersebut dalam sejumlah lapisan. Kertas ini nantinya dapat digunakan untuk
menutupi ruang-ruang kosong pada pintu geser shoji, yang
memberikan kadar privasi tetapi sinar masih dapat menembusnya. Lentera chochindan lampu andon, yang banyak
digunakan dari akhir abad ke-12 sampai abad ke-17 dan setelahnya, juga
membiarkan sedikit sinar melewati kertas. Lentera chochin yang dapat dilipat membutuhkan kertas yang
cukup kuat untuk menahan pengulangan proses melipat dan membuka lipatan setiap
kali lampu ini disimpan, kemudian digunakan lagi nantinya. Jenis kertas
tersebut merupakan kertas washi, yang kemudian
dianggap cocok juga untuk origami. Kertas washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga
uang kertas Yen sangat kuat dan tidak
mudah lusuh.
C.
Kertas printer atau kertas fotokopi
biasa,
berat 70 – 90 gram. Umumnya digunakan untuk latihan membuat origami. Karena
selain mudah didapat, harganya pun murah.
D.
Kertas berlapis foil, memiliki warna mengkilap dari
lapisan aluminium tipis di satu sisinya. Umumnya digunakan untuk membuatorigami bagi keperluan dekorasi. Sejalan dengan
perkembangan zaman, bahan yang digunakan untuk origami tidak
hanya kertas. Jenis material lembaran seperti seng atau aluminium juga
digunakan untuk origami dengan tujuan
tertentu. Walaupun demikian, kertas tetap merupakan bahan yang umum digunakan.
Pada awalnya, origami tidak memerlukan alat apapun, karena hanya diperlukan
keterampilan dalam melipat. Namun, pada beberapa gaya origami modern diperlukan
beberapa alat dan bahan tambahan seperti gunting, perekat, cat warna dan klip
kertas.
2.1.5
Cara Membuat Seni Origami
Bahan yang dipakai:
·
Kertas Origami
Cara Pembuatannya :
1.
Siapkan kertas origami
2.
Balikkan kertas, lipat jadi 2.
![]()
3.
Lipat lagi sehingga ada 4 buah kotak kecil,
seperti tampak pada gambar di bawah ini.
![]() ![]()
5.
Balikkan kertas
![]()
6.
Lipat bagian kanan dan kiri secara diagonal
menuju ke tangah kertas.
![]()
7.
Balikkan kertas.
![]()
8.
Pada bagian atas, sisi kiri dan kanan lipat lagi
ke tengah-tengah kertas.
![]()
9.
Hasilnya seperti ini.
![]()
10. Pada bagian atas, lipat
bentuk diagonal, lakukan untuk sisi kiri dan kanan seperti gambar di bawah ini
![]()
11. Lipat ke bawah sehingga
ujung atas bertemu bawah. Hasilnya tampak seperti ini.
![]()
12. Sisi yang bertemu,
masukkan kedalamnya agar kuat.
![]()
13. Rapikan sebelah atas.
![]()
14. Lipat ke dalam bentuk
diagonal pada sisi kiri dan kanan.
![]()
15. Pada ujung yang runcing
sebelah atas, lipat kebawah. Lakukan untuk sisi kanan dan kiri. Hasilnya
seperti tampak pada gambar di bawah ini.
![]()
16. Sekarang baliklah.
Origami bentuk hati sudah jadi.
![]()
MAKRAME
2.2
Pengertian Makarame
Seni Kerjainan Makrame adalah seni kerajinan yang
memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam aksesoris dan
produk. Seni ini juga maerupakan salah satu contoh seni rupa terapan.
Awalnya kerajinan ini bermula dari teknik tali temali yang
berhubungan dengan ikat dan simpul menyimpul yang kebanyakan dikerjakan oleh
para pelaut diwaktu senggang. Mereka mencoba membuat berbagai akseseoris dan
berbagai barang yang memanfaatkan tali di sekitar mereka. Selain itu mereka
juga ada yang serius memanfaatkan makrame bukan hanya pekerjaan yang dilakukan
untuk mengisi waktu luang saja.
Secara umum bisa disimpulkan seni kerajinan Makrame adalah
suatu bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul yang pembuiatannya dengan cara
digarap menggunakan rangkaian benang awal dan akhir sebuah hasil tenunan,
dengan menciptakan banyak simpul pada rantai benang itu sehinga terbentuk
berbagai jumbai dan rumbai.
Namun hal yang harus diperhatikan, hasil akhir dari
rangkaian itu dapat berbeda-beda. Hasil dari teknik seni ini bermacam-macam,
diantaranya gelang tangan, tali ikat pinggang, tas tangan unik, kalung, tali
kaca mata, hiasan dinding dan masih banyak yang lainnya.
1.2.1
Simpul – Simpul Dasar Pada Makrame
Pembuatan makrame menggunakan simpul-simpul dasar yang mendasari
bentuk-bentuk karya yang disebutkan di atas. Beberapa jenis simpul dasar:
1.
Simpul Kepala
Untuk ini diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat
menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah
sesuai kebutuhan.
![]()
2.
Simpul rantai
Untuk
simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai
![]()
3.
Simpul Mati
Dalam bahasa Sunda simpul mati disebut “cangreud mulang”
sebaliknya simpul hidup disebut dengan istilah “tali sorog”. Dikatakan simpul
mati ikatannya kuat sehingga susah dibuka, sedangkan simpul hidup ikatannya
cukut kuat, tetapi sangat mudah untuk dibuka kembali.
![]()
4.
Simpul Tunggal
Perhatikan baik-baik simpul tunggal ini (lihat gambar 5 a) sebab
apabila diikuti langkah-langkahnya dengan menggunakan tali yang telah
dipersiapkan, langkah-langkah itu sederhana saja. Hasil simpulannya akan tampak
seperti tangga. Variasi bentuk dapat diputar kekiri atau kekanan. Sebaiknya
lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik.
![]()
5.
Simpul Ganda
Ikuti langkah membuat simpul ganda dengan menyiapkan dua utas
tali yang berbeda warnanya, agar jalinan kedua utas tali itu tampak jelas.
Variasi simpul ganda dapat dilihat pada gambar di Bawah ini,. Sedangkan pada
gambar paling bawah kita dapat melihat gabungan antara dua macam simpul.
![]()
6.
Simpul Gordin
Simpul ini dibuat untuk membuat variasi ikatan, merupakan
deretan simpul yang hampir menyerupai garis yang bergandengan terputus-putus.
Simpul ini dapat dibuat dalam berbagai variasi, diantaranya: vertikal, diagonal
dan 5 horizontal. Kegunaan simpul diperuntukan untuk membuat variasi ikatan
dalam membuat gordin, tirai, atau partisi ruang. Gambar 6 Simpul Gorden
![]()
1.2.2
Cara Pembuatan Seni Makrame
Alat dan Bahan :
·
Dua pita kain yang berbeda warna dengan
ukuran ± 1,5 m dan lebar 7 mm.
·
Tempat kunci
·
Gunting
Cara Membuat:
1.
Sediakan pita kain dalam 2 warna, misalnya warna merah dan
kuning.
2.
Gunting ujung kedua pita, kemudian masukkan ke dalam ring
tempat kunci. Tarik dan samakan panjangnya, sehingga pita menjadi rangkap
empat.
3.
Rapikan kemudian disimpul mati dan pita siap dianyam.
4.
Jepit pita diantara jari telunjuk dan jari tengah, kemudian
mulailah menganyam !
Cara Menganyam :
1. Letakkan pita
bersilang, seperti tanda tambah (+)
2. Silangkanlah
pita 1 ke kiri melalui pita 2a !
3. Silangkanlah
pita 2a ke atas melalui pita 1 !
4. Silangkanlah
pita 1a ke kanan melalui pita 2a !
5. Silangkanlah
pita 2 ke bawah melalui pita 1a dan masukkan ke pita 1 !
6. Tariklah
keempat ujung-ujung pita sehingga anyaman menjadi rapi !
7. Setelah itu
buatlah anyaman berikutnya seperti cara di atas !
(lakukan sesuai petunjuk mulai langkah no 1 – 6 )
8. Lakukan/
buatlah hingga sampai keempat pita tersebut menjadi pendek (kira-kira 5 cm)
Kemudian ikatlah ujungnya ! Untuk mempercantik gantungan,
bisa diberi aksesoris berupa lonceng kecil.
BAB
III
PENUTUP
Demikian
penulisan makalah tentang Origami dan Makrame. Harapan penyusun semoga
penulisan makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Selama melaksanakan
perkuliahan dan kegiatan ini, maka penulis atau penyusun dapat membuat
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
3.3 Kesimpulan
Origami merupakan seni
melipat kertas, yang terkenal berasal dari dan berkembang di Jepang. Untuk
membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di
Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa
dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam
sehingga membuat origami menjadi semakin indah. Seni Kerjainan Makrame adalah seni
kerajinan yang memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam
aksesoris dan produk. Seni ini juga maerupakan salah satu contoh seni rupa
terapan. pembuiatannya dengan cara digarap menggunakan rangkaian
benang awal dan akhir sebuah hasil tenunan, dengan menciptakan banyak simpul
pada rantai benang itu sehinga terbentuk berbagai jumbai dan rumbai.
3.3.1 Saran
Pengertian origami dan
makrame, manfaat origami dan makrame, Jenis origami, dan factor yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan origami dan makrame hendaknya dipahami oleh para
pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan seni dengan benar, sehingga
tujuan pendidikan dalam seni akan benar-benar dapat dicapai
DAFTAR
PUSTAKA
Kamaril,
Cut. 2002. Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Tim Bina
Karya Guru. 2010. Seni Budaya Dan Ketrampilan Untuk Sekolah Dasar Kelas
Lima. Jakarta: Erlangga
Sumber
Lain:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/kerajinan_makrame_%28makalah%29.pdf
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar